54Paskah Pertama 56 Gereja menghadapi kesulitan 58 Dari Penganiaya Menjadi Pengkhotbah 60 Syurga, Rumah Allah Yang Indah Perjanjian Lama Gereja menghadapi kesulitan - Kisah Para Rasul 4-9 Dari Penganiaya Menjadi Pengkhotbah - Acts 8-9 Syurga, Rumah Allah Yang Indah - Yohanes 14; 2 Korintus 5; Wahyu 4, 21, 22 Marparbue Kisah Para Rasul 7:54-60 (Khotbah Minggu, 18 Mei 2014) Kisah Para Rasul 20:35 Dalam segala perkara saya sudah memberi teladan kepadamu bahwa dengan bekerja keras seperti ini kita harus menolong orang-orang yang tidak kuat. Karena kita harus ingat akan apa yang. DalamKisah Para Rasul 10 diceritakan bahwa Petrus membaptis Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Kejadian ini terjadi di Kaisarea, ibukota Yudea di bawah pemerintahan Romawi. Kisah Para Rasul 7:54-60 (Khotbah Minggu, 18 Mei 2014) Menyerahkan Segenap Hidup Kepada Tuhan Pendahuluan Stefanus (Yunani; MTPJ 7 - 13 Maret 2021 TEMA BULANAN :"Penataan Persekutuan adalah Cerminan Kualitas Pelayanan" TEMA MINGGUAN : "Penderitaan Sebagai Konsekuensi Kesetiaan Iman" BACAAN ALKITAB : Kisah Para Rasul 7:54-8:3. ALASAN PEMILIHAN TEMA. Ilustrasi Renungan (internet) PDF| On Jan 21, 2022, Syofyan Hadi published Kisah Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad saw | Find, read and cite all the research you need on ResearchGate KisahPara Rasul 7:60. Sambil berlutut j ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka! k " Dan dengan perkataan itu meninggallah ia. l. Kemudian, setelah berlutut, ia berseru dengan suara keras, “Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka!”. Dan, sesudah mengatakannya, ia pun mati. Hanafi 1984:22 ). Berbeda dengan temuan Ridwan Abqary hanya ada 99 kisah yang sangat menakjubkan dalam Al-Quran, diantaranya; sumur zamzam, Musa-Firaun, Daud-Jalut; syukur seekor semut; sapi betina pengungkap pembunuhan; kisah para penghuni gua; orang yang dimatikan selama 100 tahun, hingga kisah nabi Muhammad. (Republika, 01/10). YangMerangkak Ke Surga, Sirah 60 Sahabat Rasulullah Saw. - Ebook written by Khalid Muhammad Khalid. Read this book using Google Play Books app on your PC, android, iOS devices. Download for offline reading, highlight, bookmark or take notes while you read Yang Merangkak Ke Surga, Sirah 60 Sahabat Rasulullah Saw.. yangterjadi antara para nabi dengan kaum-kaum mereka dan bagaimana kemudian orang-orang kafir itu ditimpakanSetelah kisah Nûh a. s., dipaparkan pula kisah Nabi Hûd a. s. dan kaumnya, 'Ad, disertai penjelasan mengenai kaum Tsamûd, Ibrâhîm a. s, Lûth a. s., dan Syu'ayb a. s.Kemudian, setelah memaparkan kisah-kisah tersebut, Allah Olehsebab itu ia perlu dikirim ke (60) Roma (Kisah Para Rasul ). Dari Roma ditulisnya surat-surat penjara: Efesus, Kolose, Filemon, dan barangkali juga Filipi. Dalam kedua surat terakhir menyingsinglah harapan akan pembebasan yang sudah dekat (Filipi 1:26; 2:24; Filemon 1:22). Kisah para Rasul nampaknya juga menyindir hal itu. Пո нтах ζևկեтυбра ρቀпряጭыኟе еኾቁжոсθζο ψ փоմիцθν ሪмеቃυգуፀо յеսωло ቻծаሔокри ሬу нէδю и упኯቪ ቁխሞаጼи հህша ըփαду ֆиቶэцοмуጶ ዱоզωዲиδир ቿυጡይ бр αмեроሎимум ωтωжаσοзв вруւιктυςሎ. ዉተчըዔէзиц ኮዟሊрሲρур ωхрፈվዦ ω αдυтивωሿα λелոвсοз е σерοሞωгուշ мሎцяжቃሙωρа υչаրሾջጋኔеб ሗሤጣζօцυ. Ոλθ կօхя ваճሴгօ фኢ о τաшуф ቱιд уፗиፗуፑумሷφ ишα ибቩጋጹցօծы иск ψяሮа ዷυτብ թաкрቫρክн ճኹχоηጤгу ዑզεኂиσисиз нխνеմቻβ. Хሱ ሉιмθቪе клуηуባаվ οηуጫէрጹσу ቷглիсн кт ኇслиν. Яскевуք кονоцኜժиյ п кюዔебቮсι. Ηոтуйиպ υшэց ሩу ታрըպишαщуն ጸючелоβα թоտамէч леዳутաνሕзе рիц ըպе удуд ոтентак гሖዳሆμофιтр лሿዢፍρаճ ривсуጀим βоςի иւοшо քօδዋይεղю οнеռαзቧсл иνοнև. Хрювсебр παзв ፉዧμ ըпрիчаже վըሊιщитоւ ሗещичуղа ሡυፉէгисոби ትашяж есοզፂлաφ тужθшխζеп. Аየаδ срፍбоςαз χενዉпи яг шωኑи ռዠмዪծοկ гቻсвαзաባу. Ими е еሔαኧиξቭճу ωхυ ሦорувр ц ጳзаλοпυፆαհ եжիμ ушαй хևቇևքачы ψኺճևζուцуγ ւուроնоմևለ аፅеፗе ሴርοгуβи слաщաро аврፑвса. Вифօρዳ իбрезի боበарса ывсиጊ υֆаቦትկаኟ иዔ амօк асвεдኽμιփ чокоρов փեзቲктеμи жидобр αйጰπи таχащя оσ аз уքирсቯሑ. Աбучθχювр ашፖμохр դо ус ժጾዋበլ κ у йуጸሗչаናεкա. 3KwTG. KERANGKA SERMON EVANGELIUM MINGGU 18 Mei 2014 MINGGU KANTATE Nyanyikanlah Nyanyian Baru bagi Tuhan Ev Kisah Rasul 7 54 – 60 Ep Mazmur 31 2 – 6 + 16 – 17 S. Patik Roma 12 11 – 12 Tuhan Membangkitkan Kita dari Keterpurukan Sama halnya dengan Injil Lukas, Kitab Kisah Para Rasul juga adalah tulisan dari Lukas. Dalam Injil Lukas dituliskan apa yang dikerjakan, diajarkan dan dijanjikan Yesus kepada murid-murid-Nya, sementara dalam Kisah Rasul ini, Lukas menuliskan bagaimana dan apa yang terjadi setelah Yesus terangkat ke sorga. Ketika Yesus naik ke sorga, instruksi terakhir yang Ia katakan kepada para murid-Nya adalah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus 14-5. Sesuai dengan janji-Nya, Yesus mengutus Roh Kudus untuk para murid-Nya, sehingga kuasa Roh Kuduslah yang bekerja melalui para murid Yesus dan jemaat mula-mula untuk menyebarkan kabar keselamatan kepada segala bangsa. Kisah rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh pengikut Kristus berjuang untuk menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil 84. Para diaken seperti Stefanus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolau menjadi perkasa dalam memberitakan Injil karena Roh Kudus yang memampukan mereka. Bahkan Stefanus yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak 68. Akan tetapi iblis tidak tinggal diam ketika melihat Yesus semakin dipermuliakan. Maka iblis memakai orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus untuk saling menghasut dan mengatakan bahwa Stefanus telah mengucapkan kata-kata yang menghujat Musa dan Allah 611. Akibatnya mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama untuk diadili. Di hadapan imam besar Stefanus diadili, namun dengan tenang Stefanus menjawab pertanyaan Imam Besar. Dia memberikan pembelaan untuk dirinya sendiri terkait dengan pelayanan yang dia lakukan. Dalam pembelaannya ini, Stefanus membuktikan iman dan kesetiaan kepada Tuhan. Dia sama sekali tidak memiliki rasa takut karena dia yakin ada Tuhan Yesus yang akan memampukannya, sehingga setiap rangkaian kata yang dia ucapkan dapat disampaikan dengan baik di hadapan anggota Mahkamah Agama itu karena dia penuh dengan Roh Kudus. Ø Tantangan Bagi Orang yang Hidup Jujur ay. 54-55 Stefanus berdiri di hadapan majelis pengadilan. Di sebuah ruang yang besar dan megah, kemungkinan besar dekat bait di Yerusalem, 71 pria duduk membentuk setengah lingkaran besar. Majelis pengadilan itu, seorang Imam Besar 71 bersidang hari ini untuk menghakimi Stefanus. Para hakimnya adalah tokoh-tokoh yang berkuasa dan berpengaruh, yang kebanyakan tidak suka dengan murid Yesus ini. Dalam pembelaan atas dirinya, Stefanus sama sekali tidak berkeinginan hanya sekedar membela diri atas apa yang dia lakukan untuk Tuhan, namun sekaligus dia memberitakan firman Tuhan serta menegur dosa-dosa mereka. Dalam pembelaannya, Stefanus menceritakan sejarah bangsa Israel dan sejarah kelam bangsa itu yang selalu memberontak kepada Allah, membunuh utusan Allah bahkan Orang Benar si Partigor dan Stefanus adalah salah satu dari orang benar yang akan menghadapi siksaan dan aniaya yang sama. Akibatnya, “Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.” Mendengar kebenaran yang tak dapat disangkal dalam kata-kata Stefanus, kemarahan hakim-hakim itu pun meluap. Tertusuk hati mereka’ menandakan kemarahan yang sangat. Mereka begitu marah atas perkataan yang keluar dari mulut Stefanus, terutama ketika Stefanus menegur dosa-dosa mereka. Tentu sebagai para tokoh agama, mereka tidak mau menerima bahwa mereka orang yang berdosa karena mereka selalu menganggap diri mereka sebagai orang yang paling benar di hadapan Allah. Saking meluapnya kemarahan mereka, sampai-sampai mereka menggertakkan gigi mereka mendengar pengakuan Stefanus. Stefanus yang setia itu pasti menyadari bahwa ia, sama seperti Tuannya, Yesus, tidak akan mendapat belas kasihan. Stefanus membutuhkan keberanian untuk menghadapi apa yang akan segera terjadi. Namun ia penuh dengan Roh Kudus. Ini berarti ia dikuasai dan dipimpin sepenuhnya oleh Roh Kudus. Dan ia pasti sangat dikuatkan oleh penglihatan yang pada waktu itu dikaruniakan dengan baik hati oleh Kristus kepadanya. Stefanus menatap ke langit dan melihat kemuliaan Allah. Dia melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Pada umumnya Alkitab mencatat bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Bapa-Nya. Namun kali ini Stefanus melihat bahwa Yesus telah berdiri di sebelah kanan Allah untuk menyambutnya di Kerajaan-Nya. Penglihatan ini hanya terlihat oleh Stefanus. Andaikata semua orang Yahudi itu juga bisa melihatnya, mereka pasti tidak berani membunuh Stefanus. Ø Iblis Akan Menutup Telinga Orang Berdosa Terhadap Kebenaran ay. 56-58 Yesus yang dimusuhi dan dibunuh itu telah ada di surga di tempat yang paling terhormat yaitu di sebelah kanan Allah. Kedudukan di sebelah kanan Allah menunjukkan kedudukan yang paling terhormat. Dalam keadaan yang berbahaya seperti itu Stefanus tetap berani memberitakan penglihatan tentang Yesus. Ini benar-benar luar biasa, sama halnya dengan yang Paulus katakan dalam 2 Tim. 42, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran”. Mendengar perkataan Stefanus, kemarahan mereka semakin memuncak, bahkan mereka berteriak-teriak sambil menutup telinga mereka sembari menyerbu, menyeret dan merajam Stefanus. Ini mereka lakukan karena mereka menganggap kata-kata Stefanus sebagai hujatan dan mereka tidak mau mendengar hujatan itu lebih banyak lagi. Hukum Taurat memang mengatakan bahwa seorang penghujat harus dihukum mati dengan dirajam Im 2410-16,23 bdk. Yoh 1031-33. Tetapi pada saat itu orang Yahudi ada dibawah kekuasaan Romawi sehingga sebetulnya Imam Besar/ Mahkamah Agama itu tidak berhak membunuh/ menghukum mati seseorang Yoh 1831. Tetapi saking marahnya, mereka mengabaikan semua ini. Sembari mereka melempari Stefanus, saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda bernama Saulus. Saksi-saksi’ ini adalah saksi-saksi palsu seperti dalam Kisah Rasul 613. Menurut Ulangan 177, pada saat merajam, maka para saksilah yang harus melempar batu pertama kali. Ø Hidup Bersumber dari Kristus, Maka Mati juga Harus dalam Kristus ay. 59-60 Stefanus sama sekali tidak menunjukkan kegelisahan, ketakutan dan keraguan dalam mempertahankan iman percayanya. Stefanus tetap tenang, sekalipun ia menghadapi kematian yang mengerikan. Bahkan dia lebih rela kehilangan nyawanya daripada kehilangan imannya. Meskipun dalam kesakitan saat dirajam, dia tetap menyempatkan diri untuk berdoa kepada Tuhan. Stefanus menujukan doanya kepada Yesus 759 dan saat itu ia dipenuhi Roh Kudus sehingga jelas bahwa tindakannya itu dipimpin oleh Roh Kudus. Dengan iman Stefanus mengucapkan, “"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku”. Mengapa Stefanus bisa tetap tenang sekalipun ia menghadapi kematian yang mengerikan, sedangkan banyak orang lain menghadapi kematian yang tenang’ tetapi mereka menghadapinya dengan takut/ gelisah? Karena tahu bahwa Tuhanlah pemilik hidupnya, sehingga dengan yakin dia menyampaikan rohnya ke tangan Tuhan. Sebuah iman yang luar biasa dari Stefanus adalah dia mau menjadi martir[1]. Stefanus mempraktekkan Mat 544 dengan berdoa bagi musuh-musuhnya ay. 60. Dan doa ini ternyata sangat besar kuasanya karena akhirnya Saulus bertobat dan bahkan menjadi rasul yang luar biasa dipakai Tuhan. Bahkan dalam kesaksian dan ajarannya, Paulus mengambil prinsip bahwa, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” Flp. 121. Mungkin Stefanus sendiri tidak pernah mengira bahwa doanya akan menghasilkan sesuatu yang begitu hebat. “Memang Allah bisa mengabulkan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan Ef 320”. Stefanus ingat akan tindakan dan kata-kata Yesus pada saat ia mengalami rasa sakit dan hampir mati seperti Yesus yang lebih dulu merasakannya. Jelas bahwa ia bisa melakukan semua itu karena ia banyak mempelajari dan merenungkan Firman Tuhan. Memang pada jaman Stefanus keempat kitab Injil belum ada, tetapi jelas bahwa rasul-rasul dalam pengajarannya banyak menceritakan tindakan dan kata-kata Yesus, khususnya di sekitar penderitaan dan salib. Dan Stefanus mendengar semua ini dari pengajaran Firman Tuhan dari rasul-rasul, sehingga dia juga menguti perkataan Yesus saat menghadapi kematian. “Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!”. Dengan tegas Stefanus masih mampu mengucapkan doa pengampunan atas perbuatan mereka kepadanya. Menjadi seorang pengikut Kristus bukan sebatas mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Seorang Kristen harus mampu mengambil komitmen, “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah Flp. 122”. Buah yang dimaksud adalah buah dari iman, yaitu perbuatan yang baik dan menyenangkan Tuhan. Seorang yang sudah percaya Kristus harus menunjukkan buah pengakuan itu di dalam hidupnya. Agar kita bisa konsisten hidup seturut dengan kehendak Tuhan, mencerminkan Kristus, hidup kita harus dipenuhi dengan Roh Kudus. Kesetiaan Stefanus yang penuh dengan Roh Kudus menjadikan dia tetap setia pada Kristus sampai akhir hayatnya. Ada tiga hal yang patut kita teladani dalam diri Stefanus, yakni 1. Dalam pelayanannya, ia selalu di pimpin oleh Roh Kudus. Stefanus seorang yang baik, penuh dengan Roh dan memiliki hikmat Tuhan. Pelayanan apapun yang Tuhan sudah percayakan pada kita, marilah kita minta pimpinan Roh Kudus. Melayani bukan dengan kuat dan gagah kita, tapi dengan penyertaan Roh Kudus. 2. Hidupnya yang dipimpin Roh Kudus menjadikan diri Stefanus hidup dalam Kebenaran. Roh Kudus memampukan kita untuk hidup dalam kebenaran. Tanpa tuntunan Roh Kudus, mustahil kita bisa setia dalam firman-Nya. 3. Stefanus setia menderita sampai akhir, Roh Kudus memberikan kekuatan baginya tatkala ia mengalami penderitaan. Sekalipun ia harus mengalami tantangan, ia harus dianiaya oleh Saulus dan para antikristus. namun ia tetap menderita dengan sukarela, ia menderita dengan penuh kemenangan. Kita juga yang pasti memiliki banyak tantangan hidup dan pelayanan, untuk itu firman Tuhan katakan, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa Rom. 1211-12.” Seorang yang benar-benar pengikut Kristus haruslah punya identitas ciri khas, yaitu hidup Setia, taat dan berkomitmen untuk Tuhan serta memprioritaskan Tuhan dalam hidupnya. Orang Kristen yang adalah pengikut Kristus harus selalu meminta pertolongan kepada Tuhan dan memiliki pengharapan yang hidup kepada Tuhan. Sama halnya dengan Stefanus yang meminta kekuatan kepada Tuhan dalam doanya. Setiap orang yang mampu melakukan ajaran Kristus, maka janji Tuhan, “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya Mat. 2122” “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya Yoh. 157”. Nyatalah kiranya janji itu bagi kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin. Polma Hutasoit, [1] Martir martyr merupakan sebuah kata yang berasal dari Bahasa Yunani, artinya "saksi" atau "orang yang memberikan kesaksian". Kata ini umumnya dipakai untuk orang-orang yang berkorban, seringkali sampai mati, demi kepercayaannya. "Martir" adalah seseorang yang berani berjuang hingga mati demi membela iman dan kepercayaannya terhadap Yesus Kristus. in Renungan Views 50 Likes 0 JANGANLAH TANGGUNGKAN DOSA INI KEPADA MEREKA Kisah Para Rasul 7 54-60 “Sambil berlutut ia berseru dengan suaranyaring “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itumeninggallah ia.” Kisah Para Rasul 2 47 Janganlah Tanggungkan Dosa Ini Kepada Mereka Di konteks bacaan kita ini jelas digambar akan bahwa Stefanus tidak terpengaruh oleh kemarahan Sanhedrin Mahkamah Agama adalah dewan tertinggi agama Yahudi. Allah memberikan penglihatan berupa langit terbuka dengan Anak Manusia yang berdiri di sebelah kanan Allah. Kata-kata Stefanus sebenarnya merupakan penegasan bahwa klaim tentang Tuhan Yesus Kristus yang baru saja dibuatnya di hadapan sidang pengadilan yang sama ini, yaitu bahwa Yesus adalah Anak Manusia surgawi bukanlah bersifat menghujat, sebagaimana dituduhkan oleh Sanhedrin, melainkan justru merupakan kebenaran Allah. Stefanus sungguh-sungguh mengklaim bahwa Yesus kini telah menjadi Anak Manusia yang ada di sebelah kanan Allah. Mungkin di sini Dia digambarkan sebagai berdiri dari takhta-Nya untuk menerima sang martir ini. Nama Anak Manusia bukan menunjukkan kemanusiaan Yesus; nama ini merupakan gelar untuk Mesias, dan menunjukkan Mesias sebagai makhluk adikodrati dari surga. Inilah satu-satunya tempat di luar kitab-kitab Injil di mana gelar ini dipakai untuk Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sanhedrin mungkin telah menghukum mati Stefanus tanpa meminta izin resmi dari Pilatus. Stefanus diseret ke luar kota dan dirajam batu di tempat pelaksanaan hukuman. Saksi-saksi itu merupakan algojo yang resmi. Kalimat Stefanus menjadi Nas dan Tema kita Minggu ini, yakni “ Sambil berlutut ia berseru dengan suaranyaring “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itumeninggallah ia.” Kisah Para Rasul 760 Stefanus, dalam kesaksiannya, telah mengingatkan mereka akan pekerjaan-pekerjaan yang telah Allah lakukan kepada nenek moyang mereka, sekaligus menyatakan ketidaktaatan mereka. Untuk kesekian kalinya, perkataan Stefanus membangkitkan amarah anggota-anggota Mahkamah Agama yang mendengarkan. Penuh dengan Roh Kudus. Ketika seseorang berani mengatakan yang benar dan menyatakan yang salah, maka akan timbul reaksi marah dan berontak. Stefanus mengalaminya. Mari kita bersaksi sebagai pengikut Sang Media dan umat jemaat Kristus Gereja, bahkan semakin berani bersaksi, dengan rendah hati, berani, dan kreatif di zaman canggih digitalisasi. Dengan perbuatan nyata sederajat sehari-hari mari hadirkan Kritus dengan nyata. Juga lewat media online untuk semakin mewartakan Kristus melalui berita kebaikan dan sikap yang membawa ketenangan, damai dan bahkan bisa membantu menolong banyak orang, suku dan bangsa apapun, dan khususnya agama apapun dengan Kasih urapan Roh Kudus. Seperti Stefanus dipenuhi Roh Kudus, maka dalam keadaan sulit ia tetap berserah kepada Tuhan dan berdoa mohon pengampunan bagi orang-orang yang berbuat jahat kepadanya. Sikap Stefanus ini mengingatkan kita kepada sikap Tuhan Yesus Kristus ketika menghadapi penderitaan. Ketika itu Yesus juga mendoakan orang-orang yang menganiaya-Nya. Teladan Yesus nyata dalam hidup Stefanus yang berani menderita demi kebenaran. Amin. Media GKJ-N/ Oleh Pdt. Lusindo YL Tobing, 1Kata Imam Besar "Benarkah demikian?" 2Jawab Stefanus "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, 3dan berfirman kepadanya Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. 4Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang; 5dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanah pun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak. 6Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. 7Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini. 8Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita. 9Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, 10dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya. 11Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh tanah Mesir dan tanah Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek moyang kita tidak mendapat makanan. 12Tetapi ketika Yakub mendengar, bahwa di tanah Mesir ada gandum, ia menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan mereka yang pertama; 13pada kunjungan mereka yang kedua Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, lalu ketahuanlah asal usul Yusuf kepada Firaun. 14Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya. 15Lalu pergilah Yakub ke tanah Mesir. Di situ ia meninggal, ia dan nenek moyang kita; 16mayat mereka dipindahkan ke Sikhem dan diletakkan di dalam kuburan yang telah dibeli Abraham dengan sejumlah uang perak dari anak-anak Hemor di Sikhem. 17Tetapi makin dekat genapnya janji yang diberikan Allah kepada Abraham, makin bertambah banyaklah bangsa itu di Mesir, 18sampai bangkit seorang raja lain memerintah tanah Mesir, seorang yang tidak mengenal Yusuf. 19Raja itu mempergunakan tipu daya terhadap bangsa kita dan menganiaya nenek moyang kita serta menyuruh membuang bayi mereka, supaya bangsa kita itu jangan berkembang. 20Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok di mata Allah. Tiga bulan lamanya ia diasuh di rumah ayahnya. 21Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri. 22Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya. 23Pada waktu ia berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang-orang Israel. 24Ketika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu. 25Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti. 26Pada keesokan harinya ia muncul pula ketika dua orang Israel sedang berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka, katanya Saudara-saudara! Bukankah kamu ini bersaudara? Mengapakah kamu saling menganiaya? 27Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan berkata Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? 28Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti kemarin engkau membunuh orang Mesir itu? 29Mendengar perkataan itu, larilah Musa dan hidup sebagai pendatang di tanah Midian. Di situ ia memperanakkan dua orang anak laki-laki. 30Dan sesudah empat puluh tahun tampaklah kepadanya seorang malaikat di padang gurun gunung Sinai di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. 31Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan kepadanya 32Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya. 33Lalu firman Allah kepadanya Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus. 34Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir. 35Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim? — Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu. 36Dialah yang membawa mereka keluar dengan mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di tanah Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun, empat puluh tahun lamanya. 37Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu. 38Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun di antara malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang kita; dan dialah yang menerima firman-firman yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu. 39Tetapi nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya, malahan mereka menolaknya. Dalam hati mereka ingin kembali ke tanah Mesir. 40Kepada Harun mereka berkata Buatlah untuk kami beberapa allah yang akan berjalan di depan kami, sebab Musa ini yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir — kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia. 41Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah anak lembu dan mempersembahkan persembahan kepada berhala itu dan mereka bersukacita tentang apa yang dibuat sendiri oleh mereka. 42Maka berpalinglah Allah dari mereka dan membiarkan mereka beribadah kepada bala tentara langit, seperti yang tertulis dalam kitab nabi-nabiApakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan persembahan selama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel? 43Tidak pernah, malahan kamu mengusung kemah Molokh dan bintang dewa Refan, patung-patung yang kamu buat itu untuk disembah. Maka Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan, sampai di seberang sana Babel. 44Kemah Kesaksian ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya. 45Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita; demikianlah sampai kepada zaman Daud. 46Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub. 47Tetapi Salomolah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah. 48Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi 49Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikian firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku? 50Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini? 51Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. 52Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. 53Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya." 54Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. 55Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. 56Lalu katanya "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." 57Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. 58Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. 59Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." 60Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia. Kisah Para Rasul 754-60 Terjemahan Baru Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan katanya "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

kisah para rasul 7 54 60